Rabu, 19 Februari 2014



Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan Ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, Maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS. Al-Imran: 190-191)

Teknologi adalah sebuah terminologi yang berasal dari Barat/Yunani, yaitu "technology". Dia merupakan penerapan atau implementasi dari ilmu pengetahuan dan rekayasa untuk tujuan tertentu. Tujuan tertentu ini antara lain untuk pemecahan suatu masalah (problem solving), untuk menghasilkan suatu produk, dan sebagainya.
Sains dan teknologi adalah simbol kemodernan. Akan tetapi, tidak hanya karena modern, kemudian kita mengabaikan agama sebagaimana yang terjadi di Barat dengan ideologi sekularisme. Karena sains dan teknologi tidak akan pernah bertentangan dengan ajaran Islam yang relevan di setiap zaman.
Setiap manusia yang menjalani kehidupan sekarang ini tidak ada yang terlepas dari penggunaan perangkat teknologi. Tetapi sangat di sayangkan bagi sebagian umat islam penggunaan peralatan teknologi dikesampingkan. Karena terlalu beranggapan negative penggunaannya.
Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat-perangakat mesin, seperti komputer, kendaraan, handphone, dan lain sebagainya.
Pada satu sisi, perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Meskipun ada dampak negatifnya atau kelemahan dari kemajuan IPTEK.
Ilmu dan iman adalah ibarat saudara kembar, tidak bisa dipisahkan sehingga dimanapun dilakukan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka iman harus senantiasa mengikuti. Terlebih lagi agama diturunkan tidak hanya untuk urusan akherat belaka, tetapi juga untuk mengatur urusan manusia di dunia guna meraih akherat.
Hal ini dibuktikan dengan banyak terjadi perubahan besar berupa pencapaian luar biasa di bidang sains dan teknologi sejak kedatangan Islam. Islam telah mendorong geliat tradisi keilmuan di kalangan kaum muslim. Mereka menyerap ilmu pengetahuan dari beragam sumber.
Islam telah mendorong kaum muslim untuk memperdalam urusan dunianya dengan nash yang jelas sebagaimana hadits Rasulullah SAW tentang “antum a’lamu bi umuriddunya kum” (kamu lebih mengetahui urusan duniamu). Dalam hadits lain, Rasulullah SAW juga sangat mendorong penguasaan ilmu pengetahuan sampai ke negeri China, bahkan tawanan perang Badar diberi kebebasan jika mampu mengajarkan membaca kepada sepuluh orang kaum muslimin. Dampaknya adalah kemajuan dan kebangkitan penyebaran Islam telah mendorong pula kemajuan dalam bidang sains dan teknologi bagi umat manusia.
Prof Dr Ing Fahmi Amhar, penulis dan trainer Technoscience Spiritual Quotient (TSQ) menyebutkan, penguasaan sains tanpa Islam akan melahirkan penjajahan terhadap peradaban lain. Namun, Islam tanpa sains akan cenderung senantiasa dijajah oleh peradaban lain. Oleh karena itu, integrasi sains teknologi dan Islam akan membawa rahmat bagi semesta alam. Dr Ing Ilham Akbar Habibie, mengatakan Islam sesungguhnya mampu dan punya peluang untuk menguasai kembali sains dan teknologi.
Menurut dia.
Islam telah memberikan kebebasan kepada manusia untuk berpikir luas, mengkreasikan beragam ide, dan gagasan yang berkenaan dengan kehidupan manusia di dunia. Hanya, tentu saja kebebasan tersebut berada dalam batas-batas koridor Islam.
Atas penjelasan para ahli teknologi tersebut di atas.
Pertama dapat dipahami bahwa teknologi diawali oleh penemuan-penemuan para ilmuwan islam tempoe  doeloe, tetapi kita generasi penerusnya hanya bisa mengatakan dengan bangga keberhasilan mereka, tanpa ada usaha untuk mengembangkan pengetahuan yang sudah ada untuk lebih mendekatkan kesejahteraan hidup untuk mencapai kemudahan ibadah.
Kedua bahwa peradaban Islam yang sekarang terjajah oleh peradaban barat karena umat islam sendiri yang enggan mendalami penggunaan teknologi untuk memajukan peradaban manusia sehingga islam dapat menjadi rahmatan lil ‘alamien. Ketiga bahwa perkembangan teknologi masih memungkinkan dikuasai oleh umat islam untuk menciptakan perdamaian dunia dan mensejahterakan hidup umat islam dari penggunaan produk-produk tidak halal.
“dan Dia menundukan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukan (untukmu) dengan perintah-Nya, sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami (nya)

Dan Dia (menundukan pula) apa yang Dia ciptakan untuk kamu di bumi ini dengan berlain-lainan macamnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang mengambil pelajaran.
(An Nahl ; 12-13)
Dari berbagai sumber





0 komentar: