Rabu, 19 Februari 2014



Pada edisi lalu penulis mengambil sebuah cerita dari perjalanan kisah nabi Ibrohim, Siti Hajar dan nabi Ismail as. Sekarang penulis ingin menarik hikmah dari perjalanan nabiyullah Adam as waktu di surga.

Diawali dari sebuah pengumuman Allah SWT di depan para malaikat yang hendak  menjadikan Adam as sebagai  khailfah (wakil Allah)  di muka bumi yang ternyata mendapat sanggahan dan jawaban yang beragam dari para malaikatullah. Dengan mengatakan apakah Engkau Robb, akan menjadikan seorang khalifah yang gemar membuat kerusakan dan melakukan pertumpahan darah/permusuhan.

Kemudian Allah SWT mengajarkan kepada nabi Adam as berbagai hal, yang tidak pernah diajarkan kepada makhluk lainnya termasuk para malaikat, sehingga ketika Allah SWT bertanya kepada malaikat, satupun tak ada yang bisa menjawabnya. Akhirnya nabiyullah Adam lah yang memberitahu hal-hal tersebut di hadapan para malaikat, sehingga kemudian Allah SWT memberi perintah kepada para malaikat untuk sujud sebagai penghormatan kepada Adam as. bukan sebagai penghambaan, maka mereka pun semuanya bersujud kecuali iblis yang enggan untuk mengikuti dan mentaati apa yang sudah menjadi perintah Allah dengan alasan merasa asal muasal dirinya lebih mulia dari pada nabi Adam as. menurut versi  pendapat iblis yang keliru.
Dari sinilah dimulai babak perseteruan antara iblis VS Adam yang akan terus berlanjut mewariskan benih-benih permusuhan yang nyata kepada anak-anak cucu Adam sampai hari kiamat.

Dari kisah perjalanan nabi Adam di surga ini, kira-kira pembelajaran apa yang bisa kita petik hikmahnya dan ambil pelajarannya, guna meraih nilai manfaat untuk meningkatkan  kualitas keimanan dan keyakinan kita kepada Allah SWT?. Penulis melihat ada 2 hal yang harus diikuti dan ada 2 hal pula yang harus dihindari, yaitu;

11. Salah satu faktor yang membuat Adam as dimuliakan dan dihormati para malaikat adalah karena ia tahu berbagai hal yang diajarkan oleh Allah SWT, baik yang bersifat kauniyyah seperti wujud kebendaan alam dan seisinya, ataupun yang bersifat syar’iyyah seperti nama-nama Allah, sifat dan perbuatan-Nya, juga nama-nama perintah dan larangan-Nya. Semua hal tersebut dikuasai Adam as. dan dapat diamalkannya. Begitupula apabila kita anak cucunya berkeinginan mendapat kemulian dari para malaikat haruslah pula menguasai  ilmu pengetahuan

22. Taubatnya nabi Adam as.hingga akhir hayatnya setelah beliau dihukum langsung oleh Allah SWT dengan diturunkannya ke bumi karena telah memakan buah larangan Allah (khuldi)  akibat dari bujuk rayuan/tipuan iblis laknatullah ‘alaih, yang senantiasa ingin mencelakan anak-anak cucunya dengan menggiring mereka semua masuk menuju neraka Jahannam, Naudzubillahi min dzalik.

Adapun 2 hal yang harus selalu diwaspadai anak cucu Adam adalah 2 sifat yang sangat mudah hinggap menempel kepada setiap diri bani Adam tanpa ia sadari, sebagaimana 2 sifat tersebut sudah diprediksi  jauh oleh para malaikat Allah, yaitu :

11. Membuat kerusakan di muka bumi, ini terjadi apabila kita tidak mengenal persis secara mendalam mana asma perintah dan mana asma larangan sehingga akan berakibat mudzadzabiin baina dzalik (mencampuradukan antara hak dan batil) tanpa kita rasakan dan sadari, tidak sedikit orang-orang -yang padahal sudah membuat kerusakan bagi dirinya sendiri dan oranglain dimuka bumi ini- tapi mereka justru tidak pernah tahu dan tidak pernah merasa bahwa mereka telah membuat mafsadat bahkan  mereka mengira telah berbuat maslahat.
(aladziin dholla sa’yuhum filhayati dunya wahum yahsabuuna annahum yuhsinuna shun’aa)

Maka janganlah sampai kita ikut mengambil bagian dalam pewarisan kerusakan di atas muka bumi ini baik kerusakan individu dalam pribadi kita berupa ucapan, sifat dan akhlak yang jelek baik dengan Allah ataupun dengan orang lain. Yang mana kerusakan ini senantiasa akan bisa ditularkan dan dapat  bertambah luas dari zaman ke zaman secara regenerasi sampai marak dan menyebar kerusakan di seluruh muka bumi ini atas umat terakhir pada akhir
zaman sebelum akhirnya dunia kiamat.

22. Saling menumpahkan darah/permusuhan, sifat yang kedua ini pula sering terjadi di kalangan anak-anak cucu adam, baik yang secara halus maupun yang secara terang-terangan, yang secara halus adalah seperti maraknya sifat hasad, dengki , iri, tamak dll. yang tumbuh subur di hati  hamba-hamba Allah antara satu dengan yang lainnya baik yang satu level profesi,  satu jawatan atau dengan orang lain yang di luar levelnya sekalipun. Apabila kita biarkan dan tidak kita sapu bersih sifat halus tsb. di atas maka akan lahirlah bibit-bibit permusuhan satu sama lain, dan apabila ada kesempatan iblis masuk, maka terjadilah tragedi perkelahian, percekcokan, pembunuhan, pertumpahan darah bahkan peperangan satu sama lain.

Semoga Allah SWT menjaga diri kita semua dari berbuat kerusakan di muka bumi secara luas, dan menghindarkan diri kita pula  dari semua sifat permusuhan yang bersemai di dalam hati-hati sanubari anak cucu adam. Amin.

0 komentar: