Rabu, 19 Februari 2014




“Demi Dia yang jiwaku berada ditangan-Nya,  tidaklah sempurna iman seseorang
di antaramu hingga ia mencintaiku melebihi cintanya pada ayahnya dan anak-anaknya”
(sahih Bukhari diriwayatkan dari Abu Hurairah RA)”

“Barang siapa memiliki ketiga sifat berikut, maka ia akan merasakan manisnya
(indahnya) iman : Ia mencintai Allah Ta’ala dan Rasul-Nya melebihi siapa pun dan apa pun,
Ia mencintai seseorang dan orang itu pun juga mencintainya semata-mata demi Allah,
Ia sangat tidak suka (benci) kembali kepada kekafiran sebagaimana ia benci
untuk dilempar ke dalam neraka”. (shahih Bukhari, diriwayatkan dari anas ra)”

Sudah lebih dari sebulan berlalu, tepatnya pada tanggal 12 Rabiul Awal kita dikenangkan kembali  dengan datangnya hari maulidi-r-rasul. Manusia pilihan yang suci dan disucikan baginda Rasullullah SAW, penghulu para nabi dan pemberi syafa’atil’udzma fi yaumil mahsyar pada hari kiamat.Tentu dengan mengenangnya semoga dapat menambah rasa cinta kita kepada diri pribadi baginda Rasulullah SAW yang agung.
Mengapa kita harus menumbuhkan rasa cinta kita kepada baginda Rasulullah SAW? Agar kita kelak nanti setelah mati dapat dipertemukan dan dikumpulkan kembali dengan diri suci baginda Rasulullah SAW.  Karena seseorang pada hari kiamat nanti akan dikumpulkan kembali bersama orang yang ia cintai ketika di dunia
المرء يحشر مع من احب
kalau ia mencintai baginda Rasulullah SAW dengan mengikuti semua sunnahnya maka ia pun kelak akan dikumpulkan bersamanya dan barang siapa ada orang lain selain diri Rasulullah yang ia cintai atau yang ia jadikan contoh dan ia ikuti ketika di dunia, maka kelak ia pun akan dikumpulkan dengannya dan tidak akan dipertemukan dengan diri Rasulullah SAW. Na’udzubillahi
Salah satu ciri-ciri cinta kepada Rasulullah SAW di antaranya menyebut-nyebut dan mengucap-ucap serta memanggil-manggil namanya melalui Shalawat kepadanya. (man ahbba syaian aktsaro dzikrohu).
Apa itu yang dimaksud “Shalawat”, lafadz Shalawat adalah jama’ dari kata “shalat”  Shalawat secara etimilogis (lughoh) berarti berisi doa-doa , rahmat dari Allah atau keberkahan dari Allah. Apabila seorang hamba Allah sudah bershalawat berarti ia sudah melakukan ibadah dengan berdoa dan memohon rahmat dan berkah dari Allah SWT.
Kalau Allah sudah bershalawat kepada Rasulullah SAW dalam hal ini berarti bahwasanya Allah SWT sudah mencurahkan rahmat-Nya dan melimpahkan berkah-Nya atas nabi besar Muhammad SAW.
Ketika kita sudah bershalawat atas nabi Muhammad SAW berarti kita sudah mengimani dan meyakini kerasulannya serta memohon agar Allah melahirkan kemulian dan keutamaannya  kepada hamba yang bershalawat. Sebagai mana janji baginda Rasulullah SAW bagi siapa yang bershalawat kepadanya maka  Allah dan para malaikat-Nya akan menjawab shalawatnya itu dengan 10 sampai 100 kali.
Shalawat dari Allah berarti memberi  rahmat, shalawat dari malaikat berarti memintakan ampunannya, dan shalawat dari orang mukmin berarti berdo’a supaya diberi rahmat dan berkat”
اللهم صلّ على محمّد      وعلى ال محمّد
(Ya AllaH, limpahkanlah rahmat atas nabi Muhmmad SAW dan seluruh keluarganya(

0 komentar: