Senin, 10 Februari 2014



Siapa bilang Pondok Pesantren Modern jauh dari nilai-nilai keagamaan hanya sekadar mementingkan dan mengutamakan nilai ijazah dan kelulusan anak-anak didiknya dalam mengikuti Ujian Akhir Nasional (UAN). Jawabnya sekali-kali tidak, ini terbukti di Pondok Pesantren Modern Al-Mizan penuh dengan suasana dan nilai-nilai sakral keagamaan. terlebih lagi ketika menjelang masuknya bulan suci Ramadhon seluruh apa yang menjadi rutinitas pengajian santri-santri salafiyah (Pondok Pesantren Tradisional) ternyata dilaksanakan didalam Pesantren Al-mizan seperti ; Wetonan, sorogan,balagan, bandungan dan pasaran kitab-kitab kuning yang langsung dipegang khusus oleh pembimbingnya yang didatangkan langsung dari pesantren salafiyyah yang cukup terkenal di Cianjur.

Kalau di pondok Pesantren Qur’an, biasanya dilakukan khotaman bilghoib begitu pula  di Pondok Pesantren Modern Al-Mizan santri-santri tahfidzul qur’an Al-mizan selama bulan romadhon terus melakukan muroja’ah sampai batas hapalan terakhir masing-masing dengan para murobbinya, dan masih banyak lagi

kegiatan lain yang bernuansa salafy akan tetapi tetap diajarkan kepada santri-santri Al-mizan. Sehingga ketika mereka keluar tidak lagi sungkan dan kaget untuk bergaul dengan masyarakat dari segala lini dan golongan, karena sudah terlatih sebelumnya dan telah menjadi kebiasaan sehari-harinya ketika masih duduk nyantri di Pondok Pesantren Modern Al-mizan.

Kata siapa pondok pesantren  modern Al-mizan tidak pernah menerapkan cara pengajaran yang dipakai santri-santri salafiyah, Buktinya lihat saja santri-santri Al-mizan wabilkhusus santri tahfidzil qur’annya saban hari setiap paginya tidak kurang dari lima kali setiap ba’da sholat mereka langsung duduk bersama dengan para pembimbing-pembimbing hapalannya (para Hufadz) untuk sima’an dan penambahan hapalan. Yang mana para hufadz sebagai pembimbingnya ini mereka-mereka yang memang murni jebolan pesantren salafiyah dibidang al-qur’an, sehingga tata cara pengajarannya pun mengadopsi cara pengajaran di pesantren salafiyahnya masing-masing.

Inilah nuansa salafi yang benar-benar terasa dan ada kita temukan di tengah-tengah fenomena alam modern yang berjubel dengan beribu rentetan kegiatan yang konstruktif untuk membangun jiwa dan mental santrinya kedepan.

Ini semua dilazimkan oleh Bapak pimpinan pondok pesantren Al-Mizan KH. Drs. Anang Azhari Alie, M.Pd.I semata-mata dengan harapan dan satu tujuan kedepan akan lahir dari Al-Mizan alumnus-alumnus yang tidak sekadar menguasai dan mendalami IPTEK dan IT di segala bidang kehidupan  seperti politik, ekonomi, kebudayaan, kedokteran dan bidang yang lainnya, akan tetapi ia pun dituntut harus mampu dan sanggup membawa amanat umat ini dengan dibantu kekuatan cahaya al-qur’an yang sudah dibekali ketika masih mondok di pesantren Al-Mizan. Sehingga masa depan Indonesia kedepan akan bermunculan para ekonom yang hafidz, politikus yang hafidz, budayawan yang hafidz dan dokter-dokter hafidz yang mana mereka semua akan  membawa keberkahan tersendiri bagi bumi Indonesia tercinta. Amieen ya robbal ‘alamien.