Siapa bilang
Pondok Pesantren Modern jauh dari nilai-nilai keagamaan hanya sekadar
mementingkan dan mengutamakan nilai ijazah dan kelulusan anak-anak didiknya
dalam mengikuti Ujian Akhir Nasional (UAN). Jawabnya sekali-kali tidak, ini
terbukti di Pondok Pesantren Modern Al-Mizan penuh dengan suasana dan
nilai-nilai sakral keagamaan. terlebih lagi ketika menjelang masuknya bulan
suci Ramadhon seluruh apa yang menjadi rutinitas pengajian santri-santri
salafiyah (Pondok Pesantren Tradisional) ternyata dilaksanakan didalam
Pesantren Al-mizan seperti ; Wetonan, sorogan,balagan, bandungan dan pasaran kitab-kitab
kuning yang langsung dipegang khusus oleh pembimbingnya yang didatangkan
langsung dari pesantren salafiyyah yang cukup terkenal di Cianjur.
Kalau di pondok
Pesantren Qur’an, biasanya dilakukan khotaman bilghoib begitu pula di Pondok Pesantren Modern Al-Mizan
santri-santri tahfidzul qur’an Al-mizan selama bulan romadhon terus melakukan
muroja’ah sampai batas hapalan terakhir masing-masing dengan para murobbinya,
dan masih banyak lagi
kegiatan lain
yang bernuansa salafy akan tetapi tetap diajarkan kepada santri-santri
Al-mizan. Sehingga ketika mereka keluar tidak lagi sungkan dan kaget untuk
bergaul dengan masyarakat dari segala lini dan golongan, karena sudah terlatih
sebelumnya dan telah menjadi kebiasaan sehari-harinya ketika masih duduk
nyantri di Pondok Pesantren Modern Al-mizan.
Kata siapa
pondok pesantren modern Al-mizan tidak
pernah menerapkan cara pengajaran yang dipakai santri-santri salafiyah,
Buktinya lihat saja santri-santri Al-mizan wabilkhusus santri tahfidzil
qur’annya saban hari setiap paginya tidak kurang dari lima kali setiap ba’da
sholat mereka langsung duduk bersama dengan para pembimbing-pembimbing
hapalannya (para Hufadz) untuk sima’an dan penambahan hapalan. Yang mana
para hufadz sebagai pembimbingnya ini mereka-mereka yang memang murni jebolan
pesantren salafiyah dibidang al-qur’an, sehingga tata cara pengajarannya pun
mengadopsi cara pengajaran di pesantren salafiyahnya masing-masing.
Inilah nuansa
salafi yang benar-benar terasa dan ada kita temukan di tengah-tengah fenomena
alam modern yang berjubel dengan beribu rentetan kegiatan yang konstruktif
untuk membangun jiwa dan mental santrinya kedepan.
Ini semua
dilazimkan oleh Bapak pimpinan pondok pesantren Al-Mizan KH. Drs. Anang Azhari
Alie, M.Pd.I semata-mata dengan harapan dan satu tujuan kedepan akan lahir dari
Al-Mizan alumnus-alumnus yang tidak sekadar menguasai dan mendalami IPTEK dan
IT di segala bidang kehidupan seperti
politik, ekonomi, kebudayaan, kedokteran dan bidang yang lainnya, akan tetapi
ia pun dituntut harus mampu dan sanggup membawa amanat umat ini dengan dibantu
kekuatan cahaya al-qur’an yang sudah dibekali ketika masih mondok di pesantren
Al-Mizan. Sehingga masa depan Indonesia kedepan akan bermunculan para ekonom
yang hafidz, politikus yang hafidz, budayawan yang hafidz dan dokter-dokter
hafidz yang mana mereka semua akan
membawa keberkahan tersendiri bagi bumi Indonesia tercinta. Amieen ya
robbal ‘alamien.