Abdurrahman
Kelas 4 A Tahfidz
Wudu
adalah tangga menuju loteng sholat, tidak sah sholatnya seorang hamba, jika
syarat dan rukun wudlu tidak terpenuhi, maka wudlu yang benar, saksama,
hati-hati merupakan syarat mutlak bagi seorang hamba yang ingin reuni dengan
Rabbnya.
Rasulullah saw. bersabda:
“Barang
siapa yang mengambil wudlu, lalu memperbaiki wudluya dan dia bersembahyang
dengan tidak berbicara denga dirinya dla dua raka’at itu dengan sesuatu urusan
duniawi, maka dia akan keluar dari dosa-dosanya seperti pada ketika ia
dilahirkan”.
Dalam
hadits yang lain Rasulullah saw.
bersabda:
“Barangsiapa
yang wudlu lalu memperbaiki wudlunya itu, kemudian tangannya di angkat ke
langit seraya membaca “aku bersaksi tiada tuhan selain Allah Maha Esa dan Maha
Kuasa, tidak sekutu baginya, dan aku bersaksi sesugguhnya Muhamad itu utasa
Allah, maka dibukakanlah baginya 8 pintu syurga dan dia pun boleh memasuki
pintu-pintu syurga yang dia sukai”.
Dan diriwayatkan bahwa Umar bin Khattab ra
pernah berkata:
“Sesungguhnya
wudlu yang baik akan menghalangi/menjadi prisai bagi dirimu dari syaitan yang
terkutuk”
Diriwayatkan
lagi bahwa Allah berfirman kepada nabi Musa as “Hai Musa apabila engkau takut
pada sultan, maka wudlulah dan perintahkan keluargamu untuk berwudlu, karena
barang siapa yang berwudlu sesungguhnya mereka dalam keamananku, maka kami
mengunci pintu rumahmu sehingga dapat wudlu dan wudlu pula semua yang ada di
dalam rumah ini, lalu kami sembahyang dan ki telah merasa aman dari dirimi
karena itu tadi kemudian kami bukakan pintu untukmu tidak ada lagi bagi kami
rasa takut sebab kami telah masuk ke dalam perlindungan Allah swt. Dari segala
bahaya.
Dari
rentetan hadits di atas, kita dapat
menarik kesimpulanm, bahwa wudlu bukan hanya media penghubungan dengan Allah
(sholat-red) tetpi juga sebagai perisai, pengundang rasa aman dan ketenangan.