Mungkin masih teringat dalam benak kita, baru-baru ini didaerah Banten telah terjadi kejadian yang agak berbau sara yaitu tragedi cikeusik. Peristiwa ini menjadi isue nasional karena selain menelan korban jiwa dan materi juga kejadian-kejadian seperti ini bukan hanya terjadi di wilayah banten saja, akan tetapi sebelumnya juga telah terjadi didaerah-daerah dan wilayah lainnya, seperti jawa barat, NTB dls. Lalu masalah apa yang melararbelakingi maraknya kejadian-kejadian yang mengarah pada gerakan-gerakan anarkis dari sebagian kaum umat islam mayoritas ini ?
Jawabannya adalah karena Umat islam
mayoritas merasa agama islam mereka
dihina dan dinodai oleh sebagian umat minoritas yang menganut faham
Ahmadiyah. Dengan menganggap bahwa menurut kalangan mereka masih ada nabi yang
terakhir selain nabi besar Muhammad SAW. Pertanyaannya Betulkah mereka meyakini
ada nabi lain selain nabi besar kita Muhammad SAW.?? Untuk mengenal lebih
banyak lagi tentang ahmadiyyah, tentunya marilah kita baca kembali sejarah singkat
yang mengawali lahirnya umat islam aliran Ahmadiyyah ini.
Syahadat golongan Ahmadiyyah sama dengan
syahadat kaum muslimin, Rukun iman dan rukun islam Ahmadiyyah sama juga dengan
kaum muslimin, akan tetapi tujuan aliran Ahmadiyyah adalah berkeinginan menarik
sebanyak-banyaknya pengikut dari kelompok orang-orang yang belum islam maupun
yang sudah islam untuk ikut setia, taat dan berbai’at kepada Hadzrat Mirza
Ghulam Ahmad dan juga harus meyakini seluruh pangkat, gelar dan kedudukannya
pemimpinnya itu tanpa meragukan dan mempersoalkannya lagi.
Diantara pangkat, gelar dan kedudukan
Mirza ghulam Ahmad dimata para pengikut-pengikut setianya dari golongan
Ahmadiyyah adalah bahwa Ia sebagai SEORANG NABI TERMULYA, IMAM MAHDI YANG DINANTIKAN
, dan AL-MASIH YANG DIJANJIKAN. Tidak sampai disitu saja, akan tetapi Aliran
Ahmadiyyah juga mengklaim bahwa golongannya sebagai islam sejati satu-satunya
yang hanya masuk surga dari 73 golongan bagian
dalam islam.
Dari pengklaiman sepihak yang berlebihan
itu, justru telah menjadi benih pemecah belah kesatuan umat islam, dan
mencabik-cabik rasa kenyamanan dan ketentraman mayoritas umat islam yang sudah lama
menganut ajaran islamnya lebih dari 14 abad yang silam.
Lalu siapakah Mirza Ghulam Ahmad Itu???
Mirza Ghulam Ahmad adalah seseorang yang
berasal dari desa Qadian, di daerah india sana. Yang lahir pada tanggal 13
februari 1835 M.yang mana ia menjadi pencetus lahirnya Aliran Ahmadiyyah karena ia telah mengaku
sebagai seorang Muhadats artinya orang yang diajak bercakap-cakap dengan (mutakallim)
Allah SWT. Sehingga perkataan-perkataan Mirza Ghulam Ahmad dibukukan oleh pengikutnya
dari aliran ahmadiyyah dan dijadikan oleh mereka sebagai wahyu muqoddas yang
menjadi bahan rujukan dan pegangannya dalam menafsirkan dan mengartikan
firman-firman Allah Alqur’an dan Alhadits.
Walaupun penetrasi dan penafsiran-penafsiran
mereka tentang ayat-ayat kitab Allah banyak sekali yang bertentangan dengan
penafsiran-penafsiran para ulama tafsir umat islam yang mayoritas pada umumnya
dan terkesan dipaksa-paksakan menurut selera dan untuk kepentingan golongan mereka
semata.
{“YUHARRIFUUNAL
KALIMAH ‘AN MAWADI’IHA)
Salah satu contoh ayat dari berbagai
ayat-ayat alqur’an yang di salah tafsirkan oleh golongan mereka dan sangat jauh
berbeda makna pamahamannya dari kelompok-kelompok ahli sunnah wal jama’ah
adalah surat al-ahzab ayat 40 tentang makna kalimat “KHOTAMAN NABIYYIN”Kata
khotam menurut pendapat Ahmadiyyah bukan berarti “penutup” melainkan –mulia-
jadi nabi Muhammad SAW bukan nabi penutup tetapi nabi yang mulia,
Selanjutnya Ahmadiyyahpun mengatakan
kalimat khatam dapat pula dibaca ‘khatim’ yang berarti hiasan cincin bagi sang
pemakainya, jadi Rasulullah SAW bagaikan hiasan cincin yang yang dipakai oleh
nabi-nabi terdahulu (sumber buku selayang pandang ahmadiyyah hal. 34, Saleh A.
Nahdi) Mereka juga mengartikan “KHOTAMAN NABIYYIN” sebagai Cap atau Stempel dari pada nabi-nabi.
Pengakuan makna kiasan kepada nabi besar
Muhammad SAW. Seperti Cincin, Cap dan Stempel jelas menghinakan nabi kita
sendiri yang diagung-agungkan oleh umat islam seluruhnya sebagai rahmatan
lil’alamien dan jelas juga dapat menodai dan menyakiti banyak hati kaum
muslimin. Na’udzubillahi min hadza kullih’
Jadi sekarang sudah jelas, dari mana
letak kesalahan dan penyimpangan yang salah dari ajaran Ahmadiyyah akan tetapi
walaupun sudah jelas ada penyimpangan-penyimpangan yang nyata yang erat
berkaitan dengan aqidah/ tauhid tentang perihal nubuwwah/kenabian, akan tetapi sudah
seyogyanya kita umat islam mayoritas
yang tinggal di negara hukum tidak boleh juga lalu serta merta menghakimi
mereka-mereka yang sudah terpedaya oleh penafsiran-penafsiran pimpinan mereka
yang sesat dan meyesatkan. Akan tetapi kita seharusnya merangkul mereka kembali
yang sudah lama tersesat jauh dan memberi pahamkan mereka tentang makna-makna nubuwwah/kenabian
yang sebenar-benarnya, sesuai dengan al-qur’an dan as-sunah dan jalan yang
diridhoi oleh Allah SWT, WALLAHU’ALAMU.
0 komentar:
Posting Komentar