Pada
edisi lalu penulis mengambil sebuah cerita dari perjalanan kisah nabi Ibrohim,
Siti Hajar dan nabi Ismail as. Sekarang penulis ingin menarik hikmah dari
perjalanan nabiyullah Adam as waktu di surga.
Diawali
dari sebuah pengumuman Allah SWT di depan para malaikat yang hendak menjadikan Adam as sebagai khailfah (wakil Allah) di muka bumi yang ternyata mendapat sanggahan
dan jawaban yang beragam dari para malaikatullah. Dengan mengatakan apakah
Engkau Robb, akan menjadikan seorang khalifah yang gemar membuat kerusakan dan
melakukan pertumpahan darah/permusuhan.
Kemudian
Allah SWT mengajarkan kepada nabi Adam as berbagai hal, yang tidak pernah
diajarkan kepada makhluk lainnya termasuk para malaikat, sehingga ketika Allah
SWT bertanya kepada malaikat, satupun tak ada yang bisa menjawabnya. Akhirnya
nabiyullah Adam lah yang memberitahu hal-hal tersebut di hadapan para malaikat,
sehingga kemudian Allah SWT memberi perintah kepada para malaikat untuk sujud sebagai
penghormatan kepada Adam as. bukan sebagai penghambaan, maka mereka pun
semuanya bersujud kecuali iblis yang enggan untuk mengikuti dan mentaati apa
yang sudah menjadi perintah Allah dengan alasan merasa asal muasal dirinya
lebih mulia dari pada nabi Adam as. menurut versi pendapat iblis yang keliru.
Dari
sinilah dimulai babak perseteruan antara iblis VS Adam yang akan terus
berlanjut mewariskan benih-benih permusuhan yang nyata kepada anak-anak cucu
Adam sampai hari kiamat.
Dari
kisah perjalanan nabi Adam di surga ini, kira-kira pembelajaran apa yang bisa
kita petik hikmahnya dan ambil pelajarannya, guna meraih nilai manfaat untuk
meningkatkan kualitas keimanan dan
keyakinan kita kepada Allah SWT?. Penulis melihat ada 2 hal yang harus diikuti
dan ada 2 hal pula yang harus dihindari, yaitu;
11. Salah
satu faktor yang membuat Adam as dimuliakan dan dihormati para malaikat adalah
karena ia tahu berbagai hal yang diajarkan oleh Allah SWT, baik yang bersifat
kauniyyah seperti wujud kebendaan alam dan seisinya, ataupun yang bersifat
syar’iyyah seperti nama-nama Allah, sifat dan perbuatan-Nya, juga nama-nama
perintah dan larangan-Nya. Semua hal tersebut dikuasai Adam as. dan dapat
diamalkannya. Begitupula apabila kita anak cucunya berkeinginan mendapat
kemulian dari para malaikat haruslah pula menguasai ilmu pengetahuan
22. Taubatnya
nabi Adam as.hingga akhir hayatnya setelah beliau dihukum langsung oleh Allah
SWT dengan diturunkannya ke bumi karena telah memakan buah larangan Allah
(khuldi) akibat dari bujuk rayuan/tipuan
iblis laknatullah ‘alaih, yang senantiasa ingin mencelakan anak-anak
cucunya dengan menggiring mereka semua masuk menuju neraka Jahannam,
Naudzubillahi min dzalik.
Adapun
2 hal yang harus selalu diwaspadai anak cucu Adam adalah 2 sifat yang sangat
mudah hinggap menempel kepada setiap diri bani Adam tanpa ia sadari,
sebagaimana 2 sifat tersebut sudah diprediksi
jauh oleh para malaikat Allah, yaitu :
11. Membuat
kerusakan di muka bumi, ini terjadi apabila kita tidak mengenal persis secara
mendalam mana asma perintah dan mana asma larangan sehingga akan berakibat mudzadzabiin
baina dzalik (mencampuradukan antara hak dan batil) tanpa kita rasakan dan
sadari, tidak sedikit orang-orang -yang padahal sudah membuat kerusakan bagi
dirinya sendiri dan oranglain dimuka bumi ini- tapi mereka justru tidak pernah
tahu dan tidak pernah merasa bahwa mereka telah membuat mafsadat bahkan mereka mengira telah berbuat maslahat.
(aladziin
dholla sa’yuhum filhayati dunya wahum yahsabuuna annahum yuhsinuna shun’aa)
Maka
janganlah sampai kita ikut mengambil bagian dalam pewarisan kerusakan di atas
muka bumi ini baik kerusakan individu dalam pribadi kita berupa ucapan, sifat
dan akhlak yang jelek baik dengan Allah ataupun dengan orang lain. Yang mana
kerusakan ini senantiasa akan bisa ditularkan dan dapat bertambah luas dari zaman ke zaman secara
regenerasi sampai marak dan menyebar kerusakan di seluruh muka bumi ini atas
umat terakhir pada akhir
zaman
sebelum akhirnya dunia kiamat.
22. Saling
menumpahkan darah/permusuhan, sifat yang kedua ini pula sering terjadi di kalangan
anak-anak cucu adam, baik yang secara halus maupun yang secara terang-terangan,
yang secara halus adalah seperti maraknya sifat hasad, dengki , iri, tamak dll.
yang tumbuh subur di hati hamba-hamba
Allah antara satu dengan yang lainnya baik yang satu level profesi, satu jawatan atau dengan orang lain yang di luar
levelnya sekalipun. Apabila kita biarkan dan tidak kita sapu bersih sifat halus
tsb. di atas maka akan lahirlah bibit-bibit permusuhan satu sama lain, dan
apabila ada kesempatan iblis masuk, maka terjadilah tragedi perkelahian,
percekcokan, pembunuhan, pertumpahan darah bahkan peperangan satu sama lain.
Semoga
Allah SWT menjaga diri kita semua dari berbuat kerusakan di muka bumi secara
luas, dan menghindarkan diri kita pula
dari semua sifat permusuhan yang bersemai di dalam hati-hati sanubari
anak cucu adam. Amin.
0 komentar:
Posting Komentar