Ust. H. Asep Sofyan, S.Pd.I
Pada umumnya seseorang dikatakan dewasa apabila mereka sudah
berumur akil baligh beranjak dari masa kanak-kanaknya. Akan tetapi tidak semua
orang yang sudah baligh dapat dikatakan sebagai orang yang sudah dewasa. Sebagai
contoh santri-santri yang duduk di tingkat tinggi/ kelas nihai tidak persis
semuanya mereka sudah dikatakan dewasa dalam tindakan dan perbuatan. Karena
dalam dunia pendidikan ciri-ciri kedewasaan itu haruslah memenuhi 3 unsur.
Diantaranya ;
1.
Dewasa secara
usia
2.
Dewasa secara
intelegensia
3.
Dewasa secara
spiritual
Ketiga unsur diatas harus dimiliki oleh para santri wabilkhusus
mereka yang sudah duduk dikelas tinggi.Apabila proses pendewasaan ketiga unsur
itu dilakukan secara bersamaan maka akan lahirlah generasi kaffah yang
komfrehensif dan solid yang mampu hidup di semua lini dan bidang kehidupan.
Sehingga kekuatan agama dan bangsa yang berada pada pundak dan tangan para
pemuda ini dapat betul-betul diemban dan diwujudkan.
Sekaranglah saatnya bagi para santri untuk ikut menyambut masa
depan agama dan bangsa di masa yang akan datang dengan mempersiapkan diri dan
jiwa kita secara dewasa artinya tidak hanya dari umur/ usia saja akan tetapi
tentu dari cara berfikir yang jernih (intelegensia) dan cara bertindak yang
benar, dengan memilih mana aktivitas yang berguna bagi diri kita atau anggota,
dan aktivitas yang tidak bermanfaat yang harus kita jauhi dan tinggalkan
sehingga jalannya roda keorganisasian dapat dikawal dengan baik dan lancar.
Apabila masing-masing personil Bagian berusaha menumbuh-kembangkan
sifat kedewasaan, yaitu dengan cara memikirkan program-program kerja yang baik
dan bagus yang akan mereka canangkan dan lakukan sekarang ataupun ke depan,
tentu akan sangat dapat membantu kelancaran jalannya organisasi dalam menunjang
kemajuan almamater.
Dan setelah para pengurus berfikir dngan jernih (intelegensia) lalu
bagaimana agar program kerja yang berlian dan rencana emasnya itu, betul-betul dapat mereka pastikan bisa
dikerjakan dengan mudah dan ringan. jawabannya yaitu dengan tidak pernah
mengabaikan kedewasaan spiritual. Karena faktor spirituallah, semua program dan
rencana akan dapat dibuktikan dengan tepat dan konsisten. Bukan karena faktor
musiman atau hembusan angin ‘advise’ dari para pembimbing atau orang
lain.
Dan kedewasaan spiritual hanya akan diperoleh dengan melatih diri
dan membiasakan diri untuk selalu melawan segala bentuk kemalasan dan kebosanan
yang selalu menyandera semangat bekerja seseorang.
Seorang bijak mengatakan janganlah menjadi pengurus yang terpesona
di awal pelantikan, terkagum-kagum di tengah-tengah proses ketika bekerja, tapi
fokuslah bahwa segala pekerjaan semua bergantung di akhirnya (husnulkhotimah).
Ada juga pepatah yang mengatakan janganlah menjadi pengurus seperti srigala berbulu
domba, artinya pandai menyuarakan rencana yang indah dan merdu akan tetapi pada
akhirnya ia memakan semua rencana bagusnya tersebut dengan menghancurkan dan
melumatkannya lalu meludahkannya kembali dan menginjak-injak sendiri rencana
kerjanya.
كبر مقتا عند الله أن تقول ما لا تفعلون
(SUNGGUH SANGAT BESAR KEMURKAAN DISISI ALLAH swt BAGI ORANG YANG
MENGATAKAN APA YANG TIDAK AKAN PERNAH IA KERJAKAN)
0 komentar:
Posting Komentar