Ujian dan cobaan memilki hikmah rabbaniyyah dan
faidah yang sangat agung. Hal itu dapat diketahui melalui penelitian, atau dari
kenikmatan-kenikmatan yang diperoleh akibat musibah yang menimpa seseorang. Dan
ada pula hikmah-hikmah yang mungkin belum tersingkap yang mana Allah Ta’ala
simpan untuk suatu hikmah yang lain. Alah berfirman, artinya, “Karena mungkin
kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang
banyak”. (QS. an-Nisaa`: 19).
Di antara faidah dan hikmah dari ujian dan
cobaan adalah sebagai berikut:
*Membersihkan dan menghapus dosa-dosa dan
kesalahan serta menghantarkannya kepada derajat yang tinggi di surga. Tidaklah
hal itu diperoleh melainkan bagi mereka yang mampu bersabar dan meng-harap
pahala dari Allah Ta’ala Tali
*Memotivasi seseorang untuk benar-benar ikhlas
dalam berdo’a. Kembali bertaubat dengan sesungguhnya, pasrah dan berserah diri
kepada. Allah berfirman, artinya, “Jika Allah menimpakan suatu kemudharatan
kepadamu, maka tidak ada yang menghilang-kannya melainkan Dia sendiri”. [(QS.
al-An`am :17). Sebagian ulama Salaf berkata, “Merupakan sunnatullah bahwasannya
Allah Ta’ala menyeru hambanya untuk beribadah kepadaNya dengan diberikan
keluasan rizqi, kesehatan yang terus menerus agar mereka kembali kepada Allah
dengan sebab kenikmatan-kenikmatan tersebut. Jika mereka tidak mau melakukannya
juga, maka Allah Ta’ala timpakan kepada mereka musibah sebagai peringatan
berupa kemiskinan dan kesusahan mudah-mudahan mereka kembali kepadaNya”.
*Mengetahui betapa besar kenikmat-an dan
kesehatan yang diberikan, bagi mereka yang lupa akan kenikmatan tersebut.
Karena kenyataan menunjukkan bahwa apabila dibandingkan antara kenikmatan dan
kesehatan akan jauh lebih besar dan lebih banyak porsinya daripada kesengsaraan
atau musibah yang didapatkan.
*Tidak peduli terhadap gemerlapnya dunia karena
kefanaannya, dan semangat dalam memotivasi diri untuk berlomba beramal dalam
mempersiapkan hari pertemuannya dengan Rabb Penguasa alam. Sesungguhnya seorang
hamba apabila berfikir dengan akal sehatnya tentang berpulangnya orang-orang
yang dicintainya, niscaya ia akan sadar diri, bahwa mereka telah mereguk air
pelepas dahaga dengan gelas yang mana ia harus melaluinya dengan gelas yang
sama yaitu kematian.
Saudaraku… jadilah kalian orang-orang yang
senantiasa bersabar terhadap musibah yang menimpa, bersyukur ketika mendapat
kenikmatan, bersabar atas segala kesengsaraan, karena sabar adalah penghapus
kesalahan dan dosa. Allah Ta’ala berfirman, artinya, “Dan sungguh akan Kami
berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta,
jiwa dan buah-buahan.dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang
bersabar”. (QS. al-Baqarah: 155)
0 komentar:
Posting Komentar