Endang Wahyuni
Kelas 6 VI IPA
“Islam
is the hospitality”
“You are Moslem, your are terrorist!”
Pernyataan yang sangat
ironis, siapa yang tidak marah dan geram mendengar tuduhan tersebut di
tudingkan kepada kita sebagai ummat Islam? Melihat media massa dihiasi oleh
beragam berita yang beranggapan bahwa penyebab semua peristiwa terror adalah
ISLAM? Siapa yang sangat berani berbuat keji seperti itu kepada islam?
Tapi
walau begitu sekarang bukan waktunya untuk mencari siapa dalang di balik semua
ini, melainkan sekarang yang harus kita lakukan adalah membuktikan kepada
masyarakat dunia bahwa Islam tidak seperti yang mereka tuduhkan, Islam bukan
agama yang penuh dengan kekerasan, Islam tidak pernah mengajarkan kekerasan
tanpa alasan, dan bahwa Islam adalah rahmatan li’alamin!
Terorisme
menurut pengertian bahasa adalah menciptakan ketakutan atau membuat kegentaran
dan kengerian. Terorisme adalah kata yang sangat mengerikan, mendengarnya saja
sudah membuat bulu kuduk berdiri, terlebih terhadap masyarakat awwam yang tanpa
tedeng aling-aling menuduh Islam sebagai pelakunya. Mereka menganggap para
laki-laki yang berjanggut dan bercelana ngatung (tidak lebih dari mata kaki) dan
para wanita yang bercadar sebagai teroris. Itu tak lebih dari pemikiran yang
sangat dangkal dan sangat picik. Karena pada dasarnya Rosulullah SAW sendiri
yang menyuruh para lelaki untuk memelihara janggut dan tidak berpakaian secara
berlebihan, serta para istri Rosulullah juga memakai cadar. Jadi jika ada orang
yang yang beranggapan bahwa berjanggut dan bercadar adalah ciri daripada pelaku
terorisme itu salah besar.
Para
teroris adalah orang-orang yang dengan sengaja membuat onar dengan didasari
tujuan tertentu. Mereka tidak segan-segan membunuh ribuan nyawa manusia demi
tercapai misi mereka, jadi jika disandingkan dengan Islam yang cinta kedamaian
dan selalu mengajarkan apa-apa yang mendatangkan rahmat bagi ummat manusia
sangatlah tidak tepat. Allah ta’ala berfirman dalam Al-Quran (yang artinya)
“Tidaklah kami mengutus engkau melainkan sebagai rahmat bagi seluruh umat
manusia.” Dan itu berlaku bagi semua manusia yang baik maupun yang jahat.
Selain
itu Islam tidak pernah membenarkan adanya pertumpahan darah tanpa sebab atau
alasan yang jelas dan benar terkecuali ada sebab yang mengharuskan orang yang
berbuat salah atau melanggar itu harus dibunuh seperti orang yang murtad, orang
yang melakukan pembunuhan dan harus diqhisas (bunuh balas bunuh), serta orang
yang melakukan perzinaan yang mengharuskannya dirazam. “Barang siapa yang
membunuh seorang mu’ahad (orang kafir yang dilindungi oleh ikatan perjanjian
dari pemerintah muslim) maka dia tidak akan mencium baunya syurga. Padahal
baunya bisa tercium dari jarak perjalanan empat puluh tahun.” (HR. Bukhari dari
Abdullah bin Amr bin al-‘Ash radhiyallahu’anhuma)
Jihad ≠ Terror
Pada trend millennium sekarang,
seringkali kata jihad disalah artikan sebagai bentuk terorisme yang
mengatasnamakan kelompok dan agama. Dengan bangganya mereka menganggap aksi bom
bunuh diri itu adalah suatu kehormatan yang patut diacungi jempol, padahal
mereka tidak sadar bahwa diantara orang-orang yang mereka anggap harus enyah
dari bumi terdapat banyak sanak saudaranya sendiri, saudara seislam, juga
orang-orang yang tidak berdosa. Saudaranya harus menjadi korban karena aksi bom
bunuh diri yang membabi buta itu, sadar atau tidak!
Jihad
menurut pengertian syari’i atau istilah adalah mengerahkan usaha sekuat tenaga
dalam peperangan di jalan Allah secara langsung maupun tidak langsung. Jihad
merupakan metode untuk menyebarkan ideologi Islam yang diemban oleh negara
bukan gerakan Islam. Maka tujuan jihad adalah untuk menghilangkan kekufuran
dari muka bumi sehigga ketinggian dan kemulian akan menyebar ke seluruh dunia
dan menjadi rahmat kepada seluruh ummat manusia.(Da’wah & jihad Sebuah
Gerakan Islam Bukan teroris, Abu Zaid 2003)
Dalam
Al-quran pun Allah berfirman “Dan perangilah oleh kalian di jalan Allah
orang-orang yang memerangi kalian dan janganlah kalian melampaui batas,
sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas” (QS.
Al-baqarah:190). Di dalam ayat ini jihad yang dimaksud adalah jihad untuk
melawan musuh yang telah memerangi kita, perang untuk membela diri. Seperti di
Palestina, Irak, Afganistan, perang di sana adalah wajib hukumnya, karena hal tersebut
didasari atas pembelaan diri.
Jihad
adalah suatu kewajiban bagi semua Muslimin bagi mereka yang mampu terjun
langsung ke medan perang, dan bagi mereka yang tidak mampu maka cukuplah bagi
mereka untuk mengusahakan adanya orang yang mampu, seperti memberi dukungan
dengan materi dan biaya perang. Atau dengan memilih jalan lain selain terjun ke
medan perang langsung, lewat perlawanan dengan ilmu pengetahuan misalnya. Dan
mungkin hall tersebut sangat memungkinkan bagi kita khususnya kaum pelajar dan
berdomisili bukan di Negara yang sedang terjadi peperangan.
Contoh
saja Harun Yahya, ilmuan Islam asal Turki yang memilih jalan pedang ilmu
pengetahuan untuk menaklukan paham materialisme dan evolusi barat, paham yang menjauhkan sang Khalik dengan penciptaan alam
semesta beserta isinya. Harun Yahya telah meruntuhkan teori evolusi yang tidak
memiliki kebenaran ilmiah dan susah untuk dicari bukti ilmiahnya. Dan juga
sosok yang tidak akan terlupakan dalam dunia keilmuan dialah DR. Syekh Yusuf
Al-Qardhawi yang tulisan-tulisannya telah membangkitkan sebuah revolusi Islam.
Dan masih banyak lagi Ilmuan dan para pakar ilmu pengetahuan Islam yang memilih
pedang tinta untuk berperang melawan musuh-musuhnya.
Lalu
mengenai bom-bom bunuh diri yang mengatas namakan jihad fisabilillah, hal itu
adalah sebab rasa semangat keagamaan yang tinggi tapi kadar keilmuannya yang
sangat cetek. Mereka menganggap bahwa dengan mengorbankan nyawanya sendiri melalui cara bom bunuh diri adalah suatu hal
yang heroik. Padahal jelas-jelas Rosulullah SAW melarang kita sebagai umatnya
untuk tidak menyia-nyiakan nyawa kita sendiri. Sebagaimana Rasulullah bersabda dalam
hadistnya:
و من قتل نفسه بشئ عذب به يوم القيامة
“Barang siapa yang membunuh dirinya sendiri dengan
sesuatu maka kelak dia akan disiksa dengannya pada hari kiamat.”(HR. Bukhari
dan Muslim dari Tsabit bin adh-Dahhak radhiyallahu’anhu, ini lafadz Muslim).
Dan
perlu diketahui pula bahwa menyia-nyiakan nyawa adalah perbuatan yang merugikan
diri sendiri, di dunia maupun di akhirat. Sebagaimana dikatakan dalam Al-quran
قل هل ننبّئكم بالاخسرين اعمالا, الذين ضلّ سعيهم فى الحياة الدّنيا و
هم يحسبون انّهم يحسنون صنعا
“Katakanlah:
Maukah kami kabarkan kepada kalian tentang orang-orang yang paling merugi
amalnya. Yaitu orang-orang yang sia-sia usaha mereka di dalam kehidupan dunia
sementara mereka menyangka bahwa mereka sedang melakukan kebaikan yang
semestinya,” (QS. Al-Kahfi:103-104).
Maka
tidak bisa dipungkiri lagi bahwa bom bunuh diri bukanlah suatu hal yang
berpahala melainkan sesuatu yang berbahaya bagi dirinya sendiri dan orang lain.
Tapi lain halnya di Negara yang dalam keadaan
berperang untuk membela negara serta agamanya, mereka berperang dengan
mengorbankan harta jiwa dan raga demi tercapainya kemerdekaan yang sesungguhnya
dalam catatan tidak melalui cara bom bunuh diri.
Jihad
bukan terror karena jihad memperjuangkan suatu kebenaran bukan membuat onar dan
kerusakan di atas muka bumi. Jihad bukan terror karena jihad mendatangkan
kebahagiaan bukan mendatangkan kesedihan dan air mata. Sebagaimana Rasul
bersabda dalam hadistnya (yang artinya): “Orang yang berjihad adalah orang yang
berjuang menundukan dirinya dalam ketaatan kepada Allah.” (HR Ahmad). Maka
orang yang sengaja membuat keresahan masyarakat dunia dengan bom-bom bunuh diri
termasuk ke dalam golongan orang-orang yang tidak menundukan diri ke dalam
ketaatan kepada Allah, karena dengan mereka melakukan bom bunuh diri mereka telah
melakukan kerusakan di muka bumi yang mana pasti menyalahi ketaatan kepada
Allah, di dalam Al-quran pun telah dijelaskan,
واذا قيل لهم لا تفسدوا فى الارض قالوا انّما نحن مصلحون, الا انّهم
هم المفسدون ولكن لا يشعرون
“Apabila
dikatakan kepada mereka: Janganlah kalian melakukan kerusakan di atas muka
bumi. Maka mereka menjawab: ‘Sesungguhnya kami ini hanyalah orang-orang yang
melakukan perbaikan. ‘Ketahuilah, sesungguhnya mereka itulah para perusak, akan
tetapi mereka tidak menyadari.” (QS. Al-Baqarah:11-12)
Back to Quran and Sunnah
Selama
ini umat muslim di seluruh dunia telah jauh meninggalkan peradaban yang
diajarkan langsung oleh sang Khalik lewat kitab suci Al-quran serta ajaran yang
di sampaikan oleh RosulNya Muhammad Saw. Hall itulah yang menyebabkan kehidupan
di atas bumi ini berjalan timpang. Dan perlu diketahui hal itu pulalah yang
sebenarnya menyebabkan terorisme merebak di kalangan para pemuda, mereka hanya
mengerti sekelumit dan asal comot ayat Al-quran saja tanpa mengkaji lebih dalam
apa pesan yang terkandung dalam Ayat tersebut.
Mulai
saat ini pengkajian Al-quran dan Assunnah harus segera di galakkan, karena kita
tidak tahu mungkin saja suatu saat penyalahan tafsir kandungan ayat Al-quran akan dilaksanakan oleh musuh-musuh Islam.
Dengan itulah diharapkan para pemuda yang peduli atas kebobrokan akhlak bangsa
ini segera bergerak memusnahkan kebathilan dan meluruskan pemahaman masyarakat
akan ayat-ayat Al-quran dan Assunnah sebagai pedoman hidup di muka bumi ini,
demi terciptanya integritas bangsa yang kelak akan menuntun kita kepada
kehidupan yang lebih baik.
Now, Time For The Young!
Tiada harapan setiap bangsa dan Negara kecuali melihat
tanah airnya berkembang pesat ke arah kemajuan, warganya hidup dengan aman dan
tentram. Sudah pasti harapan itu tertuju kepada para pemuda di masing-masing
Negara. Karena di tangan pemudalah sebuah kemajuan sebuah Negara dan bangsa
berada.
Tapi
seringkali kenyataan dan harapan sangat bertolak belakang. Bagaimana bangsa ini
bisa maju sedangkan pemudanya saja sudah malas untuk berjuang dan berjihad?
Maka demi tercapainya integritas bangsa yang harus pertama dilakukan adalah
mencetak para pemuda atau kader-kader yang mempunyai semangat jihad tinggi,
terutama jihad untuk memperoleh ilmu pengetahuan sehingga terciptalah sebuah revolusi
yang menuju ke arah perbaikan. Bahkan Bung Karno pun pernah mengatakan, “Berikan aku sepuluh pemuda maka
akan aku goncangkan dunia.” Sehebat itulah kekuatan pemuda! Dan hal itu akan
semakin indah jika kekuatan pemuda di asah
dengan pengetahuan Islam yang mendalam, agar kita tidak terjebak dalam kebutaan
Ilmu yang tidak sama sekali mendatangkan manfaat kepada kita.
Rasa aman dan tentram adalah dambaan
setiap orang. Dari itulah hukum sebab akibat ada, siapa yang berbuat baik maka
baik pula nasibnya, sebaliknya barang siapa berbuat jahat maka ketentraman dan
kedamaian tidak akan pernah menyertainya. Ini bukan hukum karma tapi ini adalah
hukum sebab akibat. Tergoresnya tangan sebab ada pisau yang menggores atasnya.
Semoga
segera setelah ini, perbaikan bangsa kita akan kembali ditegakkan oleh para
mujahid dan mujahidah yang siap membawa kita ke bumi perdamaian tanpa harus ada
pertikaian, tanpa harus ada pertumpahan darah. Sehingga tumbuhlah kesadaran
jiwa akan perdamaian bumi yang sangat dirindukan manusia sekarang. Lahirlah
kedamaian yang merata yang sangat kami butuhkan!
0 komentar:
Posting Komentar