Untuk menjadikan
Aqidah kita benar-benar di-i’tiraf-i (diakui) sebagai Aqidah seorang
muslim,kita harus:
SATU: Mengimani
dan meyakini bahwa pencipta alam sejagat ini adalah Allah Yang Maha Bijaksana,
Maha Mengetahui dan tidak memerlukan pertolongan seorang pun.
"Sekiranya
ada di langit dan di bumi ini Tuhan-Tuhan selain Allah tentulah keduanya itu
telah rusak binasa, maka Maha Suci Allah yang mempunyai Arasy daripada apa yang
mereka sifatkan."(Al-Anbiyaa':22)
DUA: Mengimani
dan meyakini bahwa Allah tidak menciptakan alam ini tanpa tujuan atau untuk hal
sia-sia, karena perbuatan sia-sia tidaklah layak bagi Allah yang memiliki sifat-sifat
sempurna.
"Maka
apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main
(saja), dan bahwa kamu tidak akan akan dikembalikan kepada Kami.Maka Maha
Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah)
selain Dia, Tuhan Yang mempunyai 'Arsy yang mulia." (Q.S. Al
Mu'Minuun:115-116)
TIGA: Harus
mengimani dan meyakini bhw tujuan manusia dalam kehidupan di dunia ini adalah
utk mengenal Allah sebagaimana sifat2Nya yang yang telah diterangkan Allah,
taat kepada Allah, dan mengabdikan diri hanya kepada-Nya. Allah telah
berfirman:
"Dan Aku
tidak menciptakan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.Aku tidak
menghendaki rezeki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya
mereka memberi Aku makan.Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki Yang
Mempunyai Kekuatan lagi
Sangat
Kokoh."(Adz-Dzaariyaat: 56-58)
EMPAT: Harus
mengimani dan meyakini bahwa manusia itu bisa dan boleh mencapai kebaikan dan
kejahatan melalui daya usaha, ikhtiar, dan kehendaknya. namun pada hakikatnya
kita tidaklah dapat mencapai kebaikan kecuali dg taufik dan pertolongan Allah.
Demikian pula kita tdk akan terjerumus kedalam kejahatan kecuali dg kehendak
Allah. Semuanya ini dalam lingkaran izin dan kehendak Allah. Dalam masalah ini
Allah berfirman:
"dan jiwa
serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu
(jalan) kefasikan dan ketakwaannya, sesungguhnya beruntunglah orang yang
mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya."
(Asy Syams: 7-10)
LIMA: Kita harus
senantiasa mengingat ALlah dan berdzikir menyebut namaNya. Kita diam tak
bertutur karena berfikir dan kita bertutur karena berdzikir. Berdzikir
mengingat Allah adalah obat paling mujarab utk jiwa kita. Zikir merupakan
senjata ampuh dalam menghadapi serangan2 zaman, cobaan2 kehidupan dan
lika-likunya. Inilah yang diperlukan oleh manusia masa kini.
Allah telah
berfirman:
(yaitu)
orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat
Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram (QS
13:28)
Firman Allah
lagi:
فاذكروني أذكركم واشكروا لى ولاتكفرون
Dr. Brail dari
eropa telah menerima hakikat ini, dimana beliau telah mengatakan: "Seorang
yang berpegang teguh dg agama tdk akan mengidap penyakit jiwa." Caringi,
seorang pakar ahli jiwa juga pernah mengatakan: "Dokter2 ilmu jiwa
mengetahui bhw iman yang kuat dan pegangan yang teguh kepada agama sdh cukup
utk menghilangkan perasaan keluh kesah, ketegangan saraf, dan menyembuhkan
penyakit.
Memeluk Islam
bukanlah pemelukan yang hanya disebabkan oleh warisan (i.e. hanya karena orang
tua kita muslim), hobby, ataupun pemelukan secara lahiriah saja.pemelukan yang
dimaksud adalah penggabungan diri kedalam Islam itu sendiri, beriltizam dengan
Islam, dan menyesuaikan diri dengan Islam dalam semua aspek kehidupan.
Firman Allah:
"Dia telah
menamakan kamu sekalian orang2 Muslimin dari dahulu dan (begitupula) dalam
(Al-Qur'an) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi ke atas kamu dan supaya kamu
menjadi saksi atas segenap manusia."(Al-Hajj: 78)
0 komentar:
Posting Komentar