Di lingkungan Pondok
Pesantren Modern Al-Mizan, Rangkasbitung ekonomi kreatif dan mandiri sudah lama
diterapkan dan sudah berjalan sejak awal berdirinya pondok, usaha ekonomi pesantren tumbuh dan berkembang pesat sejalan dengan
perkembangan pondok Al-Mizan itu sendiri.
Yang dimaksud
ekonomi pesantren kreatif dan mandiri adalah bagaimana usaha pesantren menggali "potensi internal" untuk memajukan
perekonomiannya, sehingga pesantren
bisa mandiri dan sanggup memenuhi kebutuhannya dari sisi ekonomi.
Potensi swadaya dan
kemandirian pesantren Al-Mizan sudah sangat besar, ini terbukti dengan
berjalannya roda pembangunan fisik dan non-fisik (pendidikan) di dalam pondok
Al-Mizan itu sendiri, tanpa harus menggantungkan kepada pihak ketiga atau meminta-meminta
kepada pemerintah dan menunggu-nunggu datangnya uluran tangan berupa bantuan dari pemerintah, walaupun pada
kenyataanya pondok pesantren modern Al-Mizan tidak pernah menolak kalau
sewaktu-waktu nanti ada hak pesantren berupa program bantuan yang digulirkan
atau ditawarkan kepada pondok, akan tetapi tentunya akan lebih baik lagi jika pondok
pesantren modern Al-Mizan itu sendiri mengembangkan dan menggerakkan lebih
pesat lagi akan sumber ekonomi produktif dari dalam pesantren. inilah ide
ekonomi kreatif yang lahir dari Drs. KH. Anang Azharie Alie, M.Pd.I sosok seorang
pemimpin yang tidak hanya memiliki jiwa besar sebagai ulama akan tetapi juga
berjiwa entrepreneur.
Seperti yang kita ketahui
komponen pesantren itu sendiri sudah tentu memiliki santri, wali santri, dan
para ustadz serta warga sekitar, setiap komponen tadi masing-masing memiliki
daya produktif yang tinggi, tentunya hal ini dibaca oleh pondok Al-Mizan
sebagai peluang yang baik untuk membantu mereka menggali potensi SDA/SDM yang
ada disekitar biatul ma’had, dengan cara membuat warung-warung usaha yang
bisa memenuhi kebutuhan pesantren, dan sebagai labanya nanti bisa dijadikan income
untuk pembangunan pesantren ke depan.
Selain warung-warung
usaha, pesantren Al-Mizan juga bisa menggorganisir divisi-divisi usaha
dalam segala bidang, baik dari book shop, wartel, butik Miz Malika, mini market
Al-Mizan, kantin, laundry, konveksi dan lain-lain, dan apabila ada sisa labanya
tentunya bisa dijadikan infaq untuk keperluan proses pembangunan pesantren. Hal
ini bisa dilakukan dan diatur manajemen secara baik di pesantren modern
Al-Mizan oleh team ahli ekonominya yang dikepalai oleh Ustadzah Nunung Haeriah,
S.Ag. selaku direktur pengembangan ekonomi pesantren.
Model ekonomi mandiri
seperti inilah yang dijadikan sebagai penopang dana dalam pesatnya pertumbuhan
dan perkembangan pembangunan di pondok pesantren modern Al-Mizan secara berkelanjutan
dan berkesinambungan.
Gerakan produktifitas
pembangunan ekonomi di Al-Mizan yang dalam setiap harinya lebih dari 50 orang yang terdiri dari tukang-tukang bangunan, ibu-ibu
pencuci dan para karyawan pondok yang sudah ikut menikmati hidup di pondok dan
membantu dalam kelancaran ekonomi pembangunan pondok. yang tentunya sebagian
besar mereka berasal dari masyarakat yang tinggal di sekitar pesantren.
Pertanyaannya,
mengapa pondok pesantren modern Al-Mizan tidak hanya fokus dalam bidang
pendidikan saja, akan tetapi juga para santrinya banyak dilibatkan langsung
dalam program membantu kegiatan ekonomi pesantren? Jawabannya juga adalah selain
untuk ladang amal bagi santri dalam membantu kegiatan pembangunan pondok, juga
dalam rangka membekali pelatihan life skill dan mendidik jiwa
kewirausahaan santrinya dalam bidang usaha ekonomi dan perdagangan agar nanti
setelah lulus para santri Al-Mizan menjadi santri kosmopolit yang tidak hanya mampu
menghidupi dirinya sendiri bahkan bisa memberikan manfaat kepada orang lain
tanpa harus melupakan nilai-nilai akhlak dan kaidah-kaidah keislaman .baik
dengan cara berdagang, berjualan dan atau bahkan membuka industri-industri
rumahan (home industry, dll).
Dari paparan di atas
terlihat jelas bahwa eksistensi pondok pesantren modern Al-Mizan dalam semangatnya memberdayakan ekonomi kreatif
dan mandiri ala pesantren kepada para santri dan masyarakat ternyata mampu
memberikan kontribusi dan manfaat yang besar bagi segala lapisan masyarakat
yang ada di sekitar pesantren, baik yang terlibat secara langsung maupun
masyarakat secara umum yang hanya menikmati imbas dari pada kemajuan perkembangan
pembangunan pesantren modern Al-Mizan baik dari segi transportasi maupun
fasilitas listrik dan juga kemajuan cara berfikir masyarakat pun tentang agama
jelas mengalami peningkatan yang signifikan apabila dibandingkan dengan keadaan
pertama kali Al-Mizan mulai mendaratkan perjuangannya dahulu di kampung Ancol,
sebelum 19 tahun yang lalu.
Inilah yang patut
kita syukuri bersama kepada Allah SWT. akan apa telah diberikan dan diridhainya
kepada kita semua untuk mengabdi kepada umat, dengan beribadah kepada Allah SWT
dan mendakwahkan serta menyebarluaskan pemahaman dan pendidikan ajaran dan
nilai-nilai agama islam yang semata-mata li’ilaikalimatillah. Wabil
khusus kepada pondok pesantren modern Al-Mizan yang mampu menjadi mercusuar
perubahan peradaban masyarakat Islam. Semakin besar syukur kita atas segala
jerih upaya yang kita lakukan dan karunia yang Allah berikan maka akan semakin
berkah nilainya dihadapan Allah Swt, baik fid-din, fi-dun-ya wal akhirat.
Amin.
0 komentar:
Posting Komentar