Senin, 26 Mei 2014



Di lingkungan Pondok Pesantren Modern Al-Mizan, Rangkasbitung ekonomi kreatif dan mandiri sudah lama diterapkan dan sudah berjalan sejak awal berdirinya pondok, usaha ekonomi pesantren  tumbuh dan berkembang pesat sejalan dengan perkembangan pondok Al-Mizan itu sendiri.

Yang dimaksud ekonomi pesantren kreatif dan mandiri adalah bagaimana usaha pesantren menggali "potensi internal" untuk memajukan perekonomiannya, sehingga pesantren bisa mandiri dan sanggup memenuhi kebutuhannya dari sisi ekonomi.

Potensi swadaya dan kemandirian pesantren Al-Mizan sudah sangat besar, ini terbukti dengan berjalannya roda pembangunan fisik dan non-fisik (pendidikan) di dalam pondok Al-Mizan itu sendiri, tanpa harus menggantungkan kepada pihak ketiga atau meminta-meminta kepada pemerintah dan menunggu-nunggu datangnya uluran tangan  berupa bantuan dari pemerintah, walaupun pada kenyataanya pondok pesantren modern Al-Mizan tidak pernah menolak kalau sewaktu-waktu nanti ada hak pesantren berupa program bantuan yang digulirkan atau ditawarkan kepada pondok, akan tetapi tentunya akan lebih baik lagi jika pondok pesantren modern Al-Mizan itu sendiri mengembangkan dan menggerakkan lebih pesat lagi akan sumber ekonomi produktif dari dalam pesantren. inilah ide ekonomi kreatif yang lahir dari Drs. KH. Anang Azharie Alie, M.Pd.I sosok seorang pemimpin yang tidak hanya memiliki jiwa besar sebagai ulama akan tetapi juga berjiwa entrepreneur.
  
Seperti yang kita ketahui komponen pesantren itu sendiri sudah tentu memiliki santri, wali santri, dan para ustadz serta warga sekitar, setiap komponen tadi masing-masing memiliki daya produktif yang tinggi, tentunya hal ini dibaca oleh pondok Al-Mizan sebagai peluang yang baik untuk membantu mereka menggali potensi SDA/SDM yang ada disekitar biatul ma’had, dengan cara membuat warung-warung usaha yang bisa memenuhi kebutuhan pesantren, dan sebagai labanya nanti bisa dijadikan income untuk pembangunan pesantren ke depan.

Selain warung-warung usaha, pesantren Al-Mizan juga bisa menggorganisir divisi-divisi usaha dalam segala bidang, baik dari book shop, wartel, butik Miz Malika, mini market Al-Mizan, kantin, laundry, konveksi dan lain-lain, dan apabila ada sisa labanya tentunya bisa dijadikan infaq untuk keperluan proses pembangunan pesantren. Hal ini bisa dilakukan dan diatur manajemen secara baik di pesantren modern Al-Mizan oleh team ahli ekonominya yang dikepalai oleh Ustadzah Nunung Haeriah, S.Ag. selaku direktur pengembangan ekonomi pesantren.

Model ekonomi mandiri seperti inilah yang dijadikan sebagai penopang dana dalam pesatnya pertumbuhan dan perkembangan pembangunan di pondok pesantren modern Al-Mizan secara berkelanjutan dan berkesinambungan.

Gerakan produktifitas pembangunan ekonomi di Al-Mizan yang dalam setiap harinya lebih dari 50 orang  yang terdiri dari tukang-tukang bangunan, ibu-ibu pencuci dan para karyawan pondok yang sudah ikut menikmati hidup di pondok dan membantu dalam kelancaran ekonomi pembangunan pondok. yang tentunya sebagian besar mereka berasal dari masyarakat yang tinggal di sekitar pesantren.

Pertanyaannya, mengapa pondok pesantren modern Al-Mizan tidak hanya fokus dalam bidang pendidikan saja, akan tetapi juga para santrinya banyak dilibatkan langsung dalam program membantu kegiatan ekonomi pesantren? Jawabannya juga adalah selain untuk ladang amal bagi santri dalam membantu kegiatan pembangunan pondok, juga dalam rangka membekali pelatihan life skill dan mendidik jiwa kewirausahaan santrinya dalam bidang usaha ekonomi dan perdagangan agar nanti setelah lulus para santri Al-Mizan menjadi santri kosmopolit yang tidak hanya mampu menghidupi dirinya sendiri bahkan bisa memberikan manfaat kepada orang lain tanpa harus melupakan nilai-nilai akhlak dan kaidah-kaidah keislaman .baik dengan cara berdagang, berjualan dan atau bahkan membuka industri-industri rumahan (home industry, dll).

Dari paparan di atas terlihat jelas bahwa eksistensi pondok pesantren modern Al-Mizan  dalam semangatnya memberdayakan ekonomi kreatif dan mandiri ala pesantren kepada para santri dan masyarakat ternyata mampu memberikan kontribusi dan manfaat yang besar bagi segala lapisan masyarakat yang ada di sekitar pesantren, baik yang terlibat secara langsung maupun masyarakat secara umum yang hanya menikmati imbas dari pada kemajuan perkembangan pembangunan pesantren modern Al-Mizan baik dari segi transportasi maupun fasilitas listrik dan juga kemajuan cara berfikir masyarakat pun tentang agama jelas mengalami peningkatan yang signifikan apabila dibandingkan dengan keadaan pertama kali Al-Mizan mulai mendaratkan perjuangannya dahulu di kampung Ancol, sebelum 19 tahun yang lalu.

Inilah yang patut kita syukuri bersama kepada Allah SWT. akan apa telah diberikan dan diridhainya kepada kita semua untuk mengabdi kepada umat, dengan beribadah kepada Allah SWT dan mendakwahkan serta menyebarluaskan pemahaman dan pendidikan ajaran dan nilai-nilai agama islam yang semata-mata li’ilaikalimatillah. Wabil khusus kepada pondok pesantren modern Al-Mizan yang mampu menjadi mercusuar perubahan peradaban masyarakat Islam. Semakin besar syukur kita atas segala jerih upaya yang kita lakukan dan karunia yang Allah berikan maka akan semakin berkah nilainya dihadapan Allah Swt, baik fid-din, fi-dun-ya wal akhirat. Amin.

0 komentar: