Rabu, 16 April 2014



Aqidah yang benar dan sah adalah syarat pertama bagi santri yang telah  mengaku menerima Islam sebagai agama dalam seluruh hidupnya bukan bagi santri yang masih merasa keislamannya hanya  karena faktor keturunan atau nenek moyangnya yang islam. Agar tidak ada keraguan tentang keislaman yang kita anut maka penting sekali bagi santri untuk selalu meperdalam nilai-nilai  aqidah/tauhid, dan Aqidah tersabut haruslah sesuai dengan yang termaktub dalam kitab Al-Quran dan Sunnah Rasulullah saw. Seorang Muslim harus beriman dan mempercayai perkara-perkara yang telah diimani atau dipercayai oleh para ulama yang telah terbukti kebajikan, ketakwaan, dan kefahaman mereka yang tepat dan benar terhadap Islam sebagai agamanya.

Untuk menjadikan Aqidah kita benar-benar di-i’tiraf-i (diakui) sebagai Aqidah seorang muslim,kita harus:

SATU: Mengimani dan meyakini bahwa pencipta alam sejagat ini adalah Allah Yang Maha Bijaksana, Maha Mengetahui dan tidak memerlukan pertolongan seorang pun.

"Sekiranya ada di langit dan di bumi ini Tuhan-Tuhan selain Allah tentulah keduanya itu telah rusak binasa, maka Maha Suci Allah yang mempunyai Arasy daripada apa yang mereka sifatkan."(Al-Anbiyaa':22)

DUA: Mengimani dan meyakini bahwa Allah tidak menciptakan alam ini tanpa tujuan atau untuk hal sia-sia, karena perbuatan sia-sia tidaklah layak bagi Allah yang memiliki sifat-sifat sempurna.

"Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan akan dikembalikan kepada Kami.Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Tuhan Yang mempunyai 'Arsy yang mulia." (Q.S. Al Mu'Minuun:115-116)

TIGA: Harus mengimani dan meyakini bhw tujuan manusia dalam kehidupan di dunia ini adalah utk mengenal Allah sebagaimana sifat2Nya yang yang telah diterangkan Allah, taat kepada Allah, dan mengabdikan diri hanya kepada-Nya. Allah telah berfirman:

"Dan Aku tidak menciptakan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.Aku tidak menghendaki rezeki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi Aku makan.Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki Yang Mempunyai Kekuatan lagi
Sangat Kokoh."(Adz-Dzaariyaat: 56-58)


EMPAT: Harus mengimani dan meyakini bahwa manusia itu bisa dan boleh mencapai kebaikan dan kejahatan melalui daya usaha, ikhtiar, dan kehendaknya. namun pada hakikatnya kita tidaklah dapat mencapai kebaikan kecuali dg taufik dan pertolongan Allah. Demikian pula kita tdk akan terjerumus kedalam kejahatan kecuali dg kehendak Allah. Semuanya ini dalam lingkaran izin dan kehendak Allah. Dalam masalah ini Allah berfirman:

"dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya, sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya." (Asy Syams: 7-10)

LIMA: Kita harus senantiasa mengingat ALlah dan berdzikir menyebut namaNya. Kita diam tak bertutur karena berfikir dan kita bertutur karena berdzikir. Berdzikir mengingat Allah adalah obat paling mujarab utk jiwa kita. Zikir merupakan senjata ampuh dalam menghadapi serangan2 zaman, cobaan2 kehidupan dan lika-likunya. Inilah yang diperlukan oleh manusia masa kini.

Allah telah berfirman:
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram (QS 13:28)
Firman Allah lagi:

فاذكروني أذكركم واشكروا لى ولاتكفرون




Dr. Brail dari eropa telah menerima hakikat ini, dimana beliau telah mengatakan: "Seorang yang berpegang teguh dg agama tdk akan mengidap penyakit jiwa." Caringi, seorang pakar ahli jiwa juga pernah mengatakan: "Dokter2 ilmu jiwa mengetahui bhw iman yang kuat dan pegangan yang teguh kepada agama sdh cukup utk menghilangkan perasaan keluh kesah, ketegangan saraf, dan menyembuhkan penyakit.

Memeluk Islam bukanlah pemelukan yang hanya disebabkan oleh warisan (i.e. hanya karena orang tua kita muslim), hobby, ataupun pemelukan secara lahiriah saja.pemelukan yang dimaksud adalah penggabungan diri kedalam Islam itu sendiri, beriltizam dengan Islam, dan menyesuaikan diri dengan Islam dalam semua aspek kehidupan.

Firman Allah:
"Dia telah menamakan kamu sekalian orang2 Muslimin dari dahulu dan (begitupula) dalam (Al-Qur'an) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi ke atas kamu dan supaya kamu menjadi saksi atas segenap manusia."(Al-Hajj: 78)

0 komentar: